Pedagang Mainan Kayu Kalibata: Berjuang dalam Persaingan Maraknya Mainan Impor

Sharfina Fitri Indrayadi
Artikel oleh : Sharfina Fitri Indrayadi
Foto oleh : katadata.co.id
Pin It
Tidak bisa diragukan lagi bahwa mainan impor merupakan favorit bagi banyak orang. Mainan impor identik dengan kualiatasnya yang premium, populer pada suatu masa dan diberbagai kalangan, dan tentunya meiliki fitur-fitur yang menarik nan canggih. Hal ini tentu mendorong melonjaknya permintaan akan barang tersebut. Dan di saat maraknya mainan impor yang mendominasi pasar mainan di Indonesia, masih ada pedagang yang berjuang dan bertahan dengan menjual mainan kayu.

Jenis pedagang ini kerap ditemukan di wilayah Kalibata. Dahulu mungkin bisa sangat mudah menemukan pedagang jenis mainan ini di wilayah tersebut. Jumlahnya puluhan dan lokasinya berderetan sehingga orang secara otomatis akan dengan mudah memperhatikan mereka. Namun ternyata permintaan pembeli akan mainan ini semakin menurun. Alhasil, tidak heran banyak pedagang yang mulai merasa rugi karena jualannya tidak laku-laku dan meninggalkan usahanya di sektor tersebut.

Melihat kejadian ini, Erlan dan Umar ternyata memiliki prinsip yang berbeda. Erlan dan Umar sudah berdagang mainan kayu sejak lama. Sedari dulu mereka cukup optimis dalam memproduksi kayu menjadi mainan-mainan seperti bemo, truk, kincir, bus, kuda-kudaan, kereta, dan masih banyak lagi untuk dijual. Harga yang mereka patok dipasaran cukup variatif, berkisar dari Rp35.000 hingga Rp250.000 untuk mainan - mainan yang membutuhkan kayu jenis premium dan memiliki tingkat kesulitan produksi yang tinggi. 

Awalanya kegigihan mereka dalam memilih usaha ini sangat besar. Jam istirahat yang mereka sisihkan pada saat itu tidak banyak. Cukup enam jam beristirahat kemudian berlanjut dalam membuat aneka ragam mainan kayu. Mereka percaya bahwa usaha ini akan memberikan untung yang sepadan dengan kerja keras mereka. Jerih payah mereka memang tidak diperhatikan secara rinci oleh masyarakat lokal, karena ternyata target pasar mereka adalah turis yang sedang berkunjung ke Indonesia. 

Di tengah serangan mainan yang sudah serba elektronik ini, kegigihan mereka masih sangat besar. Walaupun sempat merasa pesimis akan menurunnya permintaan di pasar yang cukup drastis, Erlan dan Umar bisa menjadi contoh sebagai wirausahawan yang cukup baik dengan kegigihan, kerja keras dan komitmennya yang tinggi. 

 

 

 

 

Source:

http://www.pelita.or.id/baca.php?id=36166

Picture Source:

http://katadata.co.id/sites/default/files/styles/slideshow/public/gallery/2014/10/Mainan-Kayu-Katadata-Areif-7_0.jpg?itok=1sYalKXR

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos