Perpaduan Tradisional dan Kontemporer ala GKJ

Kanya Kamili Priyanti
Artikel oleh : Kanya Kamili Priyanti
Foto oleh : ulunlampung.blogspot.com
Pin It

Dewasa ini, Gedung Kesenian Jakarta menjadi tempat pagelaran utama di Jakarta. Tak kenal seni tradisional maupun kontemporer, GKJ adalah sarang bagi mereka yang berani unjuk gigi dan memperlihatkan kebolehannya dalam berseni. Seperti apakah pertunjukkan yang ditunjukkan di Gedung Kesenian Jakarta?

 

GKJ bangga menjadi tuan rumah bagi dua festival seni pertunjukan yang bergengsi baik di mata penduduk lokal maupun mancanegara; Art Summit Indonesia - acara tiga tahunan yang dimulai sejak tahun 1995, dan Jakarta International Festival of Performing Arts yang diselenggarakan sejak lima tahun sebelumnya. Setelah menyadari sifat apatis penduduk Jakarta mengenai budaya dan seni pertunjukan, GKJ bermaksud untuk mengedukasi publik dengan mengadakan acara-acara tersebut agar masyarakat Jakarta, Indonesia, dan seluruh pengunjung asing dapat lebih mengenal dan mengetahui indahnya seni pertunjukan Indonesia.

 

Art Summit Indonesia merupakan festival seni pertunjukan terbesar yang diadakan di GKJ. Acara ini melibatkan banyak seniman Indonesia dalam bidang musik, seni tari, dan teater, berkolaborasi yang membentu perpaduan antara seni tradisional dan kontemporer. Festival ini berlangsung selama kurang lebih dua minggu. Selain seniman yang berasal dari Indonesia, festival tersebut juga mengundang beberapa artis mancanegara untuk ikut memeriahkan, seperti seniman-seniman dari Amerika Serikat, Cina, Korea Selatan, dan masing banyak lagi, yang turut berpartisipasi pada tahun 2013. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Mari Elka Pangestu, selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menjabat pada saat itu, Art Summit Indonesia bertujuan untuk membangun pasar kesenian kontemporer Indonesia, setelah menyadari bahwa potensi pasar tersebut sangatlah besar. Festival ini tidak hanya diselenggarakan di Jakarta, melainkan di kota-kota lain seperti Denpasar dan Yogyakarta.

 

Festival kedua yang sama besarnya adalah Jakarta International Festival of Performing Arts. Acara yang kurang lebih sama dengan Art Summit Indonesia ini, juga melibatkan seniman yang bergelut di seni musik, tari, dan teater. Semenjak tahun 1997, acara ini berganti nama menjadi Gedung Kesenian Jakarta International Festival, setelah absen di mata publik yang dikarenakan oleh krisis ekonomi Indonesia. Diawali oleh gabungan 31 seniman dari kurang lebih 14 negara, festival ini berkembang setiap tahunnya dan memiliki pengingkatan dalam jumlah peserta. Selain para peserta yang berasal dari luar negeri, festival ini juga didukung oleh sanggar dan kelompok musik nusantara, seperti Namarina Ballet dan Jakarta Philharmonic Orchestra.

 

Dua acara tersebut merupakan dua acara terbesar yang diadakan di Gedung Kesenian Jakarta. Untuk bulan ini (Februari 2015), Gedung Kesenian Jakarta mengadakan "Konser Langgam Jawa dan Keroncong", dibintangi oleh penyanyi keroncong asal Blora - Indra Utami Tamsir. Serta di bulan berikutnya (Maret 2015), akan diadakan sebuah pagelaran tari pada tanggal 14 dan 15 dengan nama "Ciptoning".

 

Menarik bukan? Jika ada waktu, jangan segan untuk berkunjung ke Gedung Kesenian Jakarta dan dukunglah seni pertunjukan dan budaya Indonesia!

 

Reference:

 

 http://www.gedungkesenianjakarta.co.id/tentang-kami/

http://www.gedungkesenianjakarta.co.id/sample-page/bulan-ini/

http://m.thejakartapost.com/news/2002/08/24/gkj-deliver-classy-performing-arts-shows.html

http://www.tempo.co/read/news/2013/09/28/114517370/Art-Summit-Indonesia-2013-Digelar-8-25-Oktober  

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos