Penelokan Gunung Batur

Foto oleh : Wd Asmara
Pin It

Gunung_Batur.jpg

Perjalanan penuh liku dan tanjakan, sesekali juga jalanan menurun merupakan rute yang menyenangkan untuk ditempuh menuju ke daerah Penelokan kecamatan Kintamani yang terletak di dataran tinggi sebelah barat kaldera gunung Batur. Gunung yang berlokasi di Kabupaten Bangli ini mempunyai ketinggian 1717 meter diatas permukaan laut. Penelokan adalah nama sebuah desa yang dalam bahasa Bali berarti melihat atau memandang. Penelokan gunung Batur, sama artinya dengan memandang gunung Batur dengan keelokan kaldera dan danaunya yang indah.

Kintamani.jpg   Kintamani yang berhawa dingin dan tenang

Pemandangan terlihat seperti hamparan rumput diantara tanah hitam  yang mengerucut ke atas menyerupai bukit bila melihat gunung Batur dari desa Penelokan. Lokasi yang ideal untuk bersantai dengan hawanya yang sejuk ini terletak kurang lebih 60 Km dari kota Denpasar. Bila musim kemarau udara akan terasa lebih dingin, terutama di malam hari, anginnya yang kering dan dingin seolah menusuk kulit. Sementara disaat musim hujan, akan lebih banyak kabut yang turun hingga menganggu jarak pandang menjadi lebih pendek.

Lalu lintas jalanan menuju lokasi ini relatif sepi pada hari biasa, angkutan umum jarang terlihat disini, yang mudah ditemui adalah angkutan mobil bak terbuka yang biasa digunakan untuk membawa hasil panen perkebunan buah dan sayuran. Secara umum kehidupan masyarakatnya mirip dengan daerah ketinggian pada umumnya. Hidup dari berkebun sayur dan buah, atau membuka warung untuk para pelancong yang datang berlibur menikmati hawa pegunungan.

Angkutan sayur untuk sekolah_1.jpg     Angkutan sayur untuk sekolah 

Tepian danau Batur di kaki gunung banyak difungsikan untuk kebun sayur, limpahan air danau menjadi sumber pengairan lahan perkebunan dan juga dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar, khususnya jenis ikan mujahir. Danau dengan luas 16 km2 tersebut dikelilingi beberapa desa antara lain desa Songan, desa Batur, desa Kedisan, desa Buahan, dan desa Trunyan. Sementara itu beberapa desa sekitar adalah desa Toyabungkah, desa Sawangan, desa Penelokan dan desa Tenten.

 Alam_kaldera_Batur_yang_kaya.jpg         Alam kaldera Batur yang kaya

Selain bertani di lahan perkebunan sayur dan buah, masyarakat sekitar gunung Batur mempunyai peran penting dalam sektor informal bidang pariwisata. Diantara mereka banyak yang berjualan buah hasil kebun sebagai oleh-oleh bagi para wisatawan, dan membuka warung-warung makan di sepanjang jalan daerah Kintamani. Makanan khas yang dijual di warung pinggir jalan hingga di hotel-hotel adalah menu ikan mujahir goreng. Karena hasil budidaya ikan di danau Batur ini cukup melimpah dan tak kenal musim. Selain itu, menu unik yang banyak ditemui di sepanjang jalan adalah baso ayam. Hawa dingin membuat makanan berkuah panas ini menjadi favorit kebanyakan orang. Baso daging ayam tersebut banyak dijual di Kintamani dikarenakan masyarakat daerah ini tidak mengkonsumsi daging sapi.

Ikan_Mujahir_goreng_kubis_dan_tomat_hasil_panen_desa_Tenten_Kintamani.jpg   Ikan Mujahir goreng,kubis/kol dan tomat hasil panen desa Tenten Kintamani 

Kaldera gunung Batur yang sekarang menjadi menopang kehidupan banyak desa ini konon terbentuk karena adanya letusan dasyat pada jaman pra sejarah 29.300 tahun silam. Gunung ini tergolong gunung berapi yang masih aktif, dan letusan terakhir terjadi pada tahun 2000 yang lalu. Peristiwa yang oleh masyarakat Bangli biasa disebut gejor Bali itu memberikan dampak kerusakan yang hebat, termasuk menimbun desa Batur di masa lalu. Namun, selain muntahan lava yang kini terlihat menjadi batuan hitam yang mengelilingi gunung, abu vulkanisnya memberikan berkah tersendiri di tanah yang kering menjadi lahan subur.

Baso_ayam_khas_Kintamani.jpg   Baso ayam khas Kintamani 

Saat berkunjung ke suatu tempat, berburu lokasi dengan panorama indah sambil mencicipi makanan khasnya menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk mengenali kehidupan masyarakatnya. Perjalanan menuju desa Penelokan bisa dimulai dari Denpasar Timur. Dari rute ini bisa disinggahi beberapa tempat menarik sebelum sampai di Kintamani. Mulai dari  Jl. WR Supratman tepatnya di perempatan Jl.Surabi, terdapat bangunan cagar budaya Puri Kesiman, rumah budaya Penggak, dan Pura Pangrebongan. Kemudian melewati daerah Batubulan, disini terdapat panggung pertunjukan seni tari Bali yang buka di sore hari. Rute berikutnya adalah desa Celuk, daerah ini merupakan pusat kerajinan perak terbesar di pulau Bali. Setelah itu lewat desa Batuan, di daerah ini terdapat komplek rumah-rumah penduduk yang masih asli, atau rumah adat Bali aga. Kemudian persinggahan berikutnya pasar tradisional Sukowati, Ubud, Istana Tampak Siring dan Pura Tirta Empul. Kemudian sampailah di desa Penelokan Kintamani. Dari dataran tinggi desa Penelokan ini, selain melihat pemandangan gunung Batur, juga bisa melanjutkan kembali perjalanan turun ke kaldera menuju danau Batur yang dingin. Selain itu mendaki gunung Batur atau menyeberang ke desa Trunyan yang masih memegang teguh keyakinan Hindu Majapahit juga bisa menjadi pilihan petualangan berikutnya. Selamat menikmati pesona kekayaan alam Indonesia dan mengenali budayanya. Salam Kratonpedia.

Kebun_jeruk_kintamani.jpg   Kebun jeruk Kintamani

Hasil_kebun_kintamani.jpg  Oleh-oleh aneka buah menjadi andalan daerah Kintamani

Danau_Batur.jpg Danau Batur banyak memberikan manfaat selain juga keindahannya

(teks dan foto : Wd Asmara/Kratonpedia)

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos