Keajaiban Legenda

Foto oleh : Wd Asmara
Pin It

solo_batik_carnival01_fg.pandhuagie.jpg 

Tepat di malam minggu (25/6), perhelatan akbar Solo Batik Carnival (SBC) 2011 kembali digelar di Kota Solo. Event tahunan yang digagas menjadi sebuah karnaval dunia berbasis masyarakat dengan menggunakan kain batik sebagai ikon sekaligus sumber kreatifitas ini, sudah menjadi agenda tetap pariwisata dan budaya yang keempat kalinya menjumpai warga Solo dan sekitarnya.

Pada SBC kali ini, yang berbeda dari event sebelumnya adalah waktu pelaksanaannya yang digeser dari sore menjadi malam hari. Tampak, sekitar 600-an peserta pawai dari  berbagai kalangan, pelajar, sampai masyarakat umum melebur bersama dalam mepresentasikan tema utama SBC 2011: Amazing Legend (Keajaiban Legenda) yang berlangsung selama lebih dari dua jam.

Sejak menjelang sore, semarak gegap-gempita event ini, sudah mulai terasa atmosfernya di jalur utama di lebih kurang 5 KM, dari mulai SCP Purwosari sampai Balai Kota Surakarta yang menjadi pangggung catwalk berjalan yang selain diikuti oleh peserta pawai, juga didukung oleh tampilnya Tari Panji-Panji, PAGUTRI Solo, Tari Mbabar Batik, SMKN 8, Prajurit Pokdarwis, Prajurit Jaga Tirta, dsbnya.

Tema Legenda

SBC 2011, mengusung empat legenda klasik Jawa: Roro Jonggrang, Ratu Pantai Selatan, Ratu Kencana Wungu, dan Ande-Ande Lumut. Dengan menghadirkan bintang tamu istimewa yang ikut menyemarakkan karnaval ini. Mereka adalah Nadine Alexandra Dewi Ames (Putri Indonesia 2010), Reisa Kartikasari (Putri Lingkungan Hidup 2010), dan Alessandra Khadijah Usman (Putri Pariwisata 2010).

Menurut Pimpinan Produksi SBC 2011, Heru Prasetya, konsep SBC tahun ini adalah opera malam berjalan yang mengusung lebih dari 350-an kostum serba batik yang mengambil tema Legenda sebagai inspirasi karya, sekaligus upaya tafsir masyarakat melalui penciptaan kostum bermateri batik yang lebih segar dan menarik agar masyarakat semakin mengenal kebudayaan di Nusantara.

SBC kali ini, tak sekadar berjalan memamerkan rancangan kostum batik. Namun, setiap peserta sesuai dengan kelompoknya akan melakukan atraksi beberapa fragmen yang diiringi orkestra gamelan di setiap titik perhentian yang dilalui. Setelah sebelumnya, mendapatkan workshop terkait konsep desain kostum dan gerak dari karakter-karakter tokoh yang diperankan selama empat bulan.

Sebagai pendukung, mereka juga menyajikan sejumlah properti untuk memperkuat karakter di masing-masing fragmen. Dalam legenda Ratu Pantai Selatan, bisa dijumpai sekelompok orang pembawa kain panjang yang dikibas-kibaskan sebagai simbol gelombang laut, ada juga ubur-ubur, dsbnya. Sedangkan dalam fragmen Rara Jonggrang, mereka menghadirkan kereta kuda yang dihias replika stupa candi.

Panggung Khusus

Untuk itu, sebagai penyelenggara, secara khusus panitia SBC kali ini, juga menyiapkan beberapa panggung pendukung dibeberapa titik ruas jalan utama untuk para tamu undangan dan penonton umum berbayar. Bagi tamu umum yang ingin menikmatinya dari panggung kehormatan yang terletak dibeberapa titik stragis disepanjang perlintasan pawai.

Tanpa maksud membeda-bedakan. Menurut Purnomo Subagyo, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, ”Itu terpaksa kami lakukan karena mengingat tahun-tahun sebelumnya hal ini cukup menjadi kendala serius dalam mengapresiasi pertunjukan “fesyen” batik jalanan ini secara penuh saat semua penonton berjejal keluar ingin lebih dekat dengan para peserta pawai SBC”.

Hampir di setiap pawai jalanan, kiprah penonton memang selalu menjadi kendala klasik. Hingga, terkadang membuat peserta tak bisa mengekspresikan daya kreatifnya dalam bentuk gerak koreografi secara leluasa sesuai perannya. Mengingat saat pawai berlangsung sering kali penonton nekat menerobos barisan pawai sekadar untuk berfoto atau bersalaman dengan peserta atau kerabatnya.

“Dari sini, selain kendala teknis, kami terus berbenah dan mengevaluasi setiap proses yang ada demi perbaikan disetiap event yang berlangsung ke depannya”, tandas Heru bersemangat. Mengingat selain bagi masyarakat Solo dan sekitarnya, SBC juga sanggup menjadi salah satu ikon hiburan alternatif yang menarik bagi para pelancong dari mancanegara yang kebetulan sedang berada di Solo.

solo_batik_carnival03_fg.pandhuagie.jpg

solo batik carnival02_fg.pandhuagie_1.jpg  

Teks & Foto: FG. Pandhuagie/KratonPedia

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos