Foto - Perempuan Bali

Kaum perempuan merupakan bagian penting dalam setiap kegiatan upacara adat maupun keagamaan di pulau Bali, mereka yang menyiapkan aneka bunga untuk banten atau sajen, banten ukuran kecil disebut juga canangsari.
Seorang Ibu paruh baya dengan karakter garis wajah yang kuat memberikan gambaran secara umum tentang kemandirian dan pekerja keras bagi rata-rata perempuan Bali dalam perannya untuk tradisi dan keluarga.
Gaya perempuan tradisional Bali dengan kain yang dililitkan di atas kepala, mulai dari handuk hingga jaketpun jadi, hal tersebut dilakukan untuk alas saat mereka membawa beban diatas kepala atau nyuwun.
Dalam acara adat atau keagamaan di Bali, sering terlihat para perempuan membawa sebuah wadah yang terbuat dari anyaman bambu untuk menempatkan banten, di Bali beberapa orang menyebutnya keben atau sekasi.
Membawa barang dengan mengusung diatas kepala sangat biasa dilakukan masyarakat Bali, khususnya kaum perempuan saat beraktifitas di sawah atau di pasar. Oleh beberapa masyarakat Bali cara itu disebut dengan nyuwun.
Membawa banten atau sajen dengan mengusungnya diatas kepala yang biasa dilakukan kaum perempuan Bali disebut nyunggi , biasanya aktifitas tersebut sering ditemui saat ada perayaan atau piodalan di sebuah Pura.
Tiga gadis Bali yang cantik dan ramah, keelokan khas penari Sekar Jagad asal desa Ujung Kabupaten Karangasem bagian timur pulau Dewata.
Pemandangan yang sering dijumpai di pulau para Dewa, keberadaan para pembawa banten selalu mewarnai setiap upacara adat.
Keindahan Pulau Bali tak lepas dari kecantikan dan ketangguhan para perempuannya,terkadang ada saat dimana mereka tampil anggun dengan kilau busana tarinya,di saat lain mereka bekerja di pasar jauh dari gemerlap panggung.