Foto - budaya

Solo banyak menyimpan ragam budaya, salah satu yang menarik untuk dibagi adalah keberadan gembukan dan kue moho, panganan tempo dulu yang masih eksis diantara pilihan menu khas Solo.
Warung tongseng dan sate Pak Kurdi Bojong Magelang, citarasa khas dengan tonseng kikil kambing kuah santan kental yang pedas.
Sate lilit ikan tuna atau sering disebut juga be paseh, sate yang berwarna kuning kunyit dengan tekstur lembut perpaduan daging ikan tuna yang dicincang halus dengan kelapa muda parut.
Grebeg berasal dari bahasa Jawa yang artinya sergap, bisa juga bermakna kegaduhan kalau dari asal kata gumerebeg.Dalam upacara grebeg, yang paling ditunggu masyarakat adalah pada saat tiba waktunya untuk berebut gunungan.
Abdi dalem Kraton Kasunanan Surakarta mempunyai peran penting dalam setiap gelaran upacara yang dilaksanakan di lingkungan dalam. Kesetiaan dan ketulusan merupakan bentuk pengabdian yang mulai langka pada era sekarang.
Klenteng Poncowinatan atau juga dikenal dengan nama Tjien Ling Kiong berada persis di belakang pasar Kranggan di jalan Poncowinatan nomer 20. Dan berjarak sekitar 50 m dari Tugu Yogyakarta serta dekat dengan pusat perniagaan.
Malam perayaan bulan purnama atau Tiong Jiu di Klenteng Poncowinatan banyak menampilkan hiburan kesenian tradisional , seperti legenda Dewi Bulan dan tarian yang diambil dari cerita rakyat negeri Cina.
Ki Dalang Ahmadi , Dalang asal Indramayu yang mulai galau akan kelestarian wayang golek cepak.Tatanan dan tuntunan yang sering muncul dari tokoh Lamsijan bisa hilang bila tanpa penyelamatan.
Malam perayaan bulan purnama atau Tiong Jiu di Klenteng Poncowinatan banyak menampilkan hiburan kesenian tradisional , seperti legenda Dewi Bulan dan tarian yang diambil dari cerita rakyat negeri Cina.
Klenteng Poncowinatan berada persis di belakang pasar Kranggan di jalan Poncowinatan nomer 20. Pada perayaan bulan purnama, masyarakat Yogyakarta bersuka cita dengan warga etnis Tionghoa dan mencicipi kue bulan aneka rasa.
Abdi dalem Kraton Kasunanan Surakarta mempunyai peran penting dalam setiap gelaran upacara yang dilaksanakan di lingkungan dalam. Pada jaman sekarang hal ini merupakan bentuk pengabdian yang mulai langka.
Grebeg berasal dari bahasa Jawa yang artinya sergap, bisa juga bermakna kegaduhan kalau dari asal kata gumerebeg. Inilah prosesi yang paling ditunggu masyarakat Solo saat lebaran tiba.
Masakan tengkleng merupakan hasil kreatifitas para pedagang sate kambing yang memanfaatkan sisa daging yang masih menempel pada tulang setelah diambil untuk bahan sate dan tongseng.
Kerak telor makanan khas Betawi yang dibuat dari bahan utama beras ketan dan telur ayam atau bebek yang diolah dengan bumbu-bumbu taburan, rasa gurih pedas manis tersaji dengan pas.
Ting Hik, sebuah ritual memperingati malam Lailatul Qadar di Kraton Kasunanan Surakarta yang unik dengan menggunakan simbol lampu ting atau lampu minyak tradisional.
Jemparingan, olah raga panahan tradisional Mataraman yang penuh makna dan keunikan , mulai dari busurnya, busananya, tata caranya serta keragaman penggemarnya.Sebuah berkah kebudayaan Yogyakarta.
Sate lilit ikan tuna atau sering disebut juga be paseh, sate yang berwarna kuning kunyit dengan tekstur lembut perpaduan daging ikan tuna yang dicincang halus dengan kelapa muda parut.
Stasiun Klaten dibangun pada masa pemerintahan Belanda tahun 1910, catatan lain menuliskan stasiun ini dibangun antara tahun 1903 – 1910. Hingga kini sebuah jam tua masih berfungsi dengan baik di tembok ruang tunggu stasiun
Masjid Darussalam merupakan Masjid kuno yang patut dipertahankan keberadaannya, karena merupakan bagian dari sejarah penting pertumbuhan pusat dagang di wilayah Serengan kota Solo.
Pecel ndeso, warisan tempo dulu dengan racikan sayur yang langka seperti kembang turi dan cikru mlanding atau kecambah dari petai cina, kaya akan gizi dan manfaat untuk kesehatan tubuh.
Masjid Laweyan adalah Masjid tertua di wilayah Solo Raya, dipercaya masyarakat Laweyan dibangun pada tahun 1546 dari bekas bangunan Pura milik Ki Beluk seorang tokoh desa Belukan Laweyan.
Kampung Jayengan Kecamatan Serengan Solo, sebuah gang kecil di tengah kota Solo yang menyimpan keunikan tradisi tinggalan masa lalu leluhur orang Jarwo atau Banjar Jowo, berbagi bubur samin nan lezat.
Tradisi makan bubur samin khas Banjar atau bubur nasi yang dibumbui minyak samin yang berasal dari lemak kambing ini dikenal masyarakat kampung Jayengan Kecamatan Serengan Solo sejak tahun 1930.
Nasi Banyuwangi menjadi pelengkap khasanah kuliner Bali dengan nuansa warung muslimnya, berbuka puasa di Bali menjadi mudah dan menyenangkan.
< Prev 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Next >