Foto - Pura

Kaum perempuan merupakan bagian penting dalam setiap kegiatan upacara adat maupun keagamaan di pulau Bali, mereka yang menyiapkan aneka bunga untuk banten atau sajen, banten ukuran kecil disebut juga canangsari.
Kerauhan adalah kondisi dimana seseorang atau biasanya seorang Pemangku dalam keadaan setengah sadar atau sedang dipinjam jasadnya oleh roh atau energi halus yang umum terjadi dalam upacara adat dan keagamaan di Bali.
Penjor, sebuah karya seni dekorasi tradisional yang selain rasat dengan makna sebagai ungkapan kebahagiaan, juga mempunyai nilai manfaat ekonomi untuk masyarakat dan sarat keindahan.
Membersihkan senjata tombak yang disimpan di dalam Pura Pangrebongan sebagai bagian awal dari prosesi perayaan odalan atau yang dikenal dengan upacara Pangrebongan di Kesiman Denpasar Timur Bali.
Suguhan atau keramahan selalu menyertai setiap hajatan di negeri ini, ada teh, kopi dan jajan pasar yang selalu menemani tamu hingga tidak merasa sendiri, seperti setiap gelaran upacara adat di Puri Agung Kesiman Denpasar.
Beberapa perempuan Bali dengan membawa canang sari atau banten sedang bersembahyang bersama, biasanya sering ditemui saat ada perayaan adat atau keagamaan yang berlangsung di sebuah Pura di Bali.
Dalam acara adat atau keagamaan di Bali, sering terlihat para perempuan membawa sebuah wadah yang terbuat dari anyaman bambu untuk menempatkan banten, di Bali beberapa orang menyebutnya keben atau sekasi.
Pameran fotografi Pengerebongan Spirit of Kesiman, sebuah rekaman gambar foto-foto yang mencoba menguak makna dan pencarian filosofi dari sebuah ritual budaya warisan leluhur masyarakat Kesiman.
Pura Luhur Uluwatu merupakan salah satu dari enam buah pura yang berstatus Sad Khayangan Jagat. Pura ini berdiri megah di ketinggian 97 meter diatas permukaan laut dan posisinya menjorok ke laut.
Seorang Pemangku dengan pandangan moderen yang mengabdi karena panggilan hati dan kecintaan akan keluhuran budaya Bali.
Dalam tradisi masyarakat Bali, Odalan atau Piodalan (perayaan sebuah Pura setiap enam bulan sekali) merupakan upacara yang penting untuk didatangi, meski mereka terkadang harus menempuh jalan yang tidak mudah.
Pangrebongan,sebuah pesta adat yang besar di daerah Kesiman Denpasar Timur, dilaksanakan delapan hari setelah hari Raya Kuningan dan sarat dengan makna serta keunikan sebagai khasanah budaya Nusantara.
Tiga buah cawan perak yang berisi air suci selalu menjadi simbol untuk membersihkan diri sebagai bentuk penghormatan kepada Tuhan bagi masyarakat Bali.
Piodalan atau ritual persembahyangan memperingati hari jadi sebuah Pura yang selalu bertabur indahnya warna-warni hiasan dan simbol.
Kekuatan kebudayaan Bali akan terus menjadi warisan yang diturunkan ke generasi berikutnya, layaknya seorang kakek ini yang dengan sabar mendapingi cucunya untuk acara sembahyang di sebuah Pura.
Banjar sebuah desa di wilayah Tampak Siring Gianyar Bali yang sejuk dengan ketinggian kurang lebih 850 m diatas permukaan laut, disini banyak terdapat kerajinan ukir dari batok kelapa.
Melukat merupakan tradisi Bali untuk mensucikan diri atau membersihkan diri untuk memohon kepada Tuhan akan sebuah harapan atau cita-cita.
Sebuah simbol salah satu perangkat dari Niskala memasuki Pura Pangrebongan,merupakan prosesi untuk mengawali sebuah pesta akbar untuk menghibur Raja dan rakyat pada masa kejayaan kerajaan Kesiman.
Pura Luhur Uluwatu merupakan salah satu dari enam buah pura yang berstatus Sad Khayangan Jagat. Pura ini berdiri megah di ketinggian 97 meter diatas permukaan laut dan posisinya menjorok ke laut.
Seorang Pemangku dengan pandangan moderen yang mengabdi karena panggilan hati dan kecintaan akan keluhuran budaya Bali.
Pemilihan Pemangku/Pemimpin ritual untuk Pamerajan sebuah Puri merupakan peristiwa langka dan sangat sakral, ritual dengan tahapan puncak melalui proses kesurupan merupakan bentuk kehendak dari Sang Bhatara.
Pensucian Diri , keindahan warisan leluhur yang tidak pernah mengingkari asal usul dan laku bhakti kepada Sang Pencipta dengan rasa syukur serta ketulusan.
Pensucian Diri , keindahan warisan leluhur yang tidak pernah mengingkari asal usul dan laku bhakti kepada Sang Pencipta dengan rasa syukur serta ketulusan.
Bukit cadas dengan pantainya yang elok , kini memberikan penghidupan masyarakatnya dengan limpahan rejeki dan makna yang religius
< Prev 1 2 Next >