Foto - wayang

Wayang biting adalah wayang yang dibuat dari batang lidi, dipilih dari blarak segar atau daun kelapa yang masih hijau agar batangnya mudah dibentuk sesuai dengan lekukan tubuh tokoh wayang tersebut
Bagi anak-anak peserta Solo Wayang Carnaval, mereka lebih mudah mengenal dan belajar wayang melalui tokoh yang mereka sukai dan bercerita seperti sebuah kisah dalam dongeng
Seorang Dalang dengan wayang Eling atau wayang kontemporer yang ikut meramaikan Festival Jenang di kota Solo pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2012.
Putra laki-laki PB XIII Kraton Solo, GRM Suryo Aryo Mustiko (kanan) sejak usia anak-anak sudah tertarik dengan dunia seni pedalangan, berlatih dan terlibat dalam pementasan menjadi awal dari perkenalannya dengan dunia wayang.
Studio kecil rumah Mutihan tidak pernah berhenti melahirkan karya dengan nuansa musik tradisi, dan impian mewujudkan pagelaran akbar wayang groove dimulai dari kecintaan kecil di ruangan ini.
Tata panggung dan tata gerak dalam suguhan pagelaran wayang orang menjadi daya tarik utama dalam sebuah pagelaran, dan akan lebih menarik untuk kalangan penonton muda apabila unsur musik juga digarap dengan inovatif.
Wayang klithik semacam gabungan antara wayang golek dan wayang kulit. Yaitu terbuat dari kayu seperti wayang golek namun pipih yang hampir mendekati bentuk wayang kulit.
Tata panggung yang berukuran besar dengan tata lampu dan sound system yang berkapasitas besar, didukung dengan kekuatan layar raksasa dan tehnologi multimedia. Wayang Groove siap disuguhkan untuk kalangan muda Indonesia.
Sekumpulan seniman muda Mutihan yang menekuni bidang musik tradisi jenis perkusi selalu meluangkan waktu untuk berkumpul, berbagi ide atau sekedar memanjakan diri sejenak di angkringan yang sederhana.
Ada yang berbeda dan menarik pada pagelaran wayang kulit ini, yaitu dalangnya seorang gadis, muda belia. Dia adalah Ni Dalang Ganesworo, seorang mahasiswi dari sebuah perguruan tinggi negeri terkenal di Kota Yogyakarta.
Dua model gendang dengan fungsi dan cara memainkan yang sama, namun masing-masing mewakili era dari generasinya sendiri.
Pertunjukan tradisional wayang wong atau wayang orang selalu menyuguhkan atraksi pertarungan yang menegangkan, ketrampilan ganda para penari wajib dipenuhi, gemulai dan perkasa dengan kemampuan gerak ototnya.
Ki Dalang Ahmadi , Dalang asal Indramayu yang mulai galau akan kelestarian wayang golek cepak.Tatanan dan tuntunan yang sering muncul dari tokoh Lamsijan bisa hilang bila tanpa penyelamatan.
Wayang Diponegoro diciptakan oleh R.M. Kuswadji K.S dari Yogyakarta pada tahun 1985 yang menyajikan kisah-kisah yang bersumber dari babad Diponegoro.
Golek Gambyong adalah satu-satunya wayang golek yang muncul di saat terakhir dalam pertunjukan wayang kulit dalam tradisi Jawa.
Golek Gambyong adalah satu-satunya wayang golek yang muncul di saat terakhir dalam pertunjukan wayang kulit dalam tradisi Jawa.
Wayang Gedhog bersumber dari Cerita Panji, kisah yang terjadi pada jaman Kerajaan Kediri dan Majapahit sejak masa Sri Gatayu putra Prabu Jaya Lengkara hingga Prabu Kuda Laleyan.
Wayang Kulit Banjar konon masuk ke daerah Kalimantan pada abad ke-XIV sebagai media penyebaran agama Hindu yang dibawa oleh Kerajaan Majapahit.
Saat malam tiba, Taman Hiburan Rakyat Sriwedari Solo mulai bersinar dengan penampilan para bintang panggung yang membuka pertunjukan pada pukul 20:00.
Patung Arjuna yang megah tampak kokoh berdiri di pertigaan Andon Ubud tepatnya Jl.Raya Gentong, Banjar Gentong Kabupaten Gianyar Bali.
Wayang Golek merupakan seni pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu yang umumnya dari bahan kayu albasiyah, dan untuk membuatnya dbutuhkan waktu sampai tiga hari untuk satu kepala wayang saja.
Ki Dalang Ahmadi , Dalang Wayang Golek Cepak asal Indramayu yang hampir punah.Selalu setia ditemani tokoh wayang golek cepak Lamsijan , tokoh dalam cerita Babad Dremayu yang lucu dan sederhana tapi cerdas.
Pak Prayit atau A Prayitno dikenal sebagai pemilik Rumah Topeng dan Wayang di Ubud Bali.
Punokawan adalah elaborasi atau pengembangan cerita tokoh pewayangan yang asli dari Indonesia. Hal itu menjadi unik karena di cerita asli pewayangan Mahabarata dan Ramayana tak mengenal adanya tokoh Punokawan: Bagong, Gareng,
< Prev 1 2 3 Next >