Foto - Reyog

Penthulan, atau Ganongan adalah tokoh patih dalam kesenian reyog Ponorogo yang bertampang menyeramkan tapi selalu memberikan unsur hiburan dengan akrobat dan dagelan melalui tarian yang lucu dan dibawakan oleh dua penari.
Di kota Ponorogo perayaan malam satu Suro berlangsung sangat meriah, selama tujuh hari masyarakat menikmati tradisi pasar malam di alun-alun depan Masjid Agung Ponorogo.
Pada malam satu Suro di kota Ponorogo pertunjukan reyog digelar pada malam hari di alun-alun kota sebagai hiburan untuk masyarakat.
Kabupaten Ponorogo tidak bisa dipisahkan dengan reyog, banyak orang menyebutnya dengan nama populer bumi reyog, bahkan oleh-oleh khaspun ada yang berbentuk miniatur dadak merak lengkap dengan kepala singo barong.
Kesenian reyog masih diminati oleh kalangan muda di daerah, kesenian rakyat yang atraktif ini membuat beberapa anak-anak masih bisa menikmati, terutama dari kostum dan riasan yang warna-warni.
Angklung adalah alat musik dari bambu yang secara umum dikenal sebagai alat musik tradisional Sunda, tapi dalam kesenian reyog, angklung juga dimainkan sebagai musik pengiring.
Warok Ponorogo selalu menggunakan sabuk yang terbuat dari seutas tali dari benang yang dikepang dengan rumbai-rumbai dikedua ujungnya, sabuk tersebut bernama usus.