Foto - Kraton Surakarta

Grebeg Besar 1432 H Kraton Solo sudah usai, para abdi dalem pokoso atau abdi dalem bagian pekerjaan luar kembali membawa tandu gunungan memasuki Kraton Kasunanan Surakarta.
Dalam upacara Grebeg Besar 1432 H Kraton Solo Senin 7 November 2011, seorang bocah dengan segenap tenaga kecilnya ikut berebut gunungan meskipun hasilnya nihil.
Menunggu waktu tampil di atas panggung adalah pekerjaan yang melelahkan, karena bagi para penari dengan dandanan rias wajah yang tebal serta pakaian serba berat dengan balutan yang ketat, benar-benar dilatihkesabarannya.
Pertunjukan tradisional wayang wong atau wayang orang selalu menyuguhkan atraksi pertarungan yang menegangkan, ketrampilan ganda para penari wajib dipenuhi, gemulai dan perkasa dengan kemampuan gerak ototnya.
Pada lakon gelaran wayang wong Tri Gantal Pati, penampilan para cantrik perempuan yang cantik dan gemulai dalam menari menjadi hiburan yang menyegarkan disaat kantuk sudah menyerang konsentrasi penonton.
Para penari Bedhayan yang menunggu waktu pementasan di tobong yang berselimutkan kelambu warna hitam, para perempuan muda yang dengan sabar terus berlatih sejak siang hingga menjelang naik panggung di malam harinya.
Sri Susuhunan Paku Buwono XIII (kemeja batik)menyempatkan foto bersama dengan para pemain wayang wong dalam cerita Tri Gantal Pati yang digelar di Siti Hinggil Kraton Kasunanan Surakarta pada Kamis malam 22 September 2011.