Andainya

Agatha Aurelia
Artikel oleh : Agatha Aurelia
Foto oleh : Agatha Aurelia
Pin It

Jakarta, 2 Mei 2016,

 

Pagi ini ia terbangun lagi, menganyam lagi. 

Pernah ia berpikir mengenai cara-cara meninggalkan tempat ini. Tentang bagaimana ia bisa pergi dari kekosongan di tengah penuhnya rumah asuhan itu. Seandainya bisa sudah diruntuhkannya dinding dan dibawanya lari ibu pengasuh dan saudari-saudari.

Minggu lalu ia bangun tengah malam, dengan terjinjit berjalan keluar. Berbulan-bulan sudah ia bulatkan tekad untuk melangkah. Tapi ketika hari itu tiba, sebelum sampai di daun pintu, dilihatnya wajah ibu pengasuh yang sedang tertidur. Lalu ia kembali berjalan masuk.

Wajah ibu sudah semakin tua sejak sepuluh tahun lalu menampungnya di rumah itu. Dilihatnya juga wajah saudari-saudari di rumah, tidur dalam kesedihan dan rasa terkurung yang sama. Ia putuskan untuk tidak akan meninggalkan mereka, tapi akan pergi bersama mereka.

Sepuluh tahun sudah dihabiskannya di rumah itu. Dengan pekerjaan yang sama, menganyam dan menganyam. Membantu ibu berjualan. Dilihatnya orang datang dan pergi, membeli dan menawar. Didengarnya cerita dari pelancong berlalu lalang. Tentang kehidupan di luar sana, tentang kesempatan yang lebih besar. Ia hanya bisa tersenyum ramah, tidak pernah sebelumnya terpikir untuk pergi. Cerita hanya sekedar cerita..


Sampai datang suatu kali, pencari ilmu dari kota. Tinggal bersama selama tiga hari. Diceritakanlah tentang berbagai mimpi dan cita-cita kepadanya. Ia tertegun. Ingatannya mengenai perjalanan kehidupan seakan-akan diputar kembali. Sadarlah ia, bahwa ia selama ini tidak punya cita-cita. Dan bahwa mimpi dan cita-cita adalah salah satu alasan manusia untuk melangkah lagi.

Setelah pertemuan dengan sang pencari ilmu, ia lebih sering melamun. Memikirkan apa yang akan terjadi jika hidupnya tidak disini, memikirkan apa yang ada di luar sana, bermimpi walaupun terjaga.


Diceritakannya kepada ibu dan saudari-saudari tentang impiannya keluar dari rumah bambu di desa. Mereka tertawa lalu hanya bisa berkata bahwa mimpinya ada-ada saja.

Semalam, seminggu setelah ia mengurungkan niatnya untuk pergi sendiri, ia terlelap. Di dalam tidurnya ia bermimpi, berada di sebuah rumah kecil di suatu desa. Tapi kali ini ia tidak tinggal disana, ia tidak bekerja. Melainkan ia sedang menulis. Tulisan yang harus diselesaikannya sebelum kembali ke kota untuk menyelesaikan pendidikannya. Di dalam mimpi itu ia adalah si pencari ilmu. Belajar dari kehidupan di desa. Dalam mimpi itu ia tetap berada di desa, tapi melihat segalanya dari sudut pandang wanita yang berbeda. Bukan lagi seorang gadis penganyam dan penjual anyaman bambu, tapi gadis berpendidikan dari kota. Mimpi telah mengenalkannya kepada cita-cita. 

Tapi pagi ini ia terbangun lagi, menganyam lagi.

 

Aku menulis bukan sekedar untuk bercerita, tapi untuk berbagi. Masih banyak diantara kita para wanita, yang hidupnya masih seakan berada di dalam penjajahan. Di luar sana, ia masih beredar dimana-mana. Menjalani hari atas nama kewajiban dan menentukan pilihan atas dasar keharusan. Hidup bermimpikan kebebasan dan pengalaman yang sama. Buatnya, dan buat keluarga.

Aku berceritapun bukan hanya sekedar tulisan, tapi juga suara. Bahwa bahkan setelah R.A Kartini, kita justru harus lebih berjuang. Mempertahankan apa yang sudah diraih dibalik kata-kata emansipasi wanita.

 

Sekarang bayangkan, betapa beruntungnya kita, wanita yang hidup dalam segala kemudahan. Diberi kesempatan untuk merasakan kehidupan dan pendidikan yang setara. Ratu Elizabeth dan Cut Nyak Dien juga dulunya hanyalah seorang perempuan yang penuh cita-cita, sama dengan kita dan ia. Dan dengan segala kesempatan yang telah diberikan kepada kita, bukan tidak mungkin kalau nantinya kita dapat menjadi salah satu wanita tokoh dunia.

 

Ia mungkin tidak menjadi tokoh yang dikenal seluruh dunia, tapi ia berbeda. Ia mengajarkan kepada ibu dan saudari-saudarinya mengenai mimpi. Ia akan tetap bermimpi walaupun ia terjaga, apa lagi kita, yang benar-benar punya kesempatan untuk mewujudkannya.

 

Salamku.


Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos