The Drum and Bass of Indonesia: Dangdut

Nabila Ernada
Artikel oleh : Nabila Ernada
Foto oleh : Nabila Ernada
Pin It

Dangdut, suatu genre musik di Indonesia yang seringkali dilupakan. Dimana, dibalik cap kampung yang sudah melekat terdapat akulturasi Indonesia yang paling kental dan orisinal yang pernah ada.

Jika musik dikatakan sebagai suatu representasi seseorang atau satu negara. Maka dangdut identik dengan Indonesia — namun mungkin banyak yang tidak menyadari seberapa kuat status dangdut di Indonesia. Dangdut sendiri, memiliki kisah yang unik dalam keberadaannya mencari jati dirinya di tanah air.

Rezim anti-imperialis presiden pertama di Indonesia, Soekarno — beliau mengecam pengaruh budaya komersil di Amerika Serikat dan Eropa, dalam tahun 1959 Soekarno menyatakan dalam pidatonya bunyi bising music pop/rock yang ada di Amerika Serikat sebagai ngak-ngik-ngok. Dengan ketutupan Soekarno terhadap komoditi budaya Amerika Serikat dan Eropa, Soekarno membuka pintu untuk musik popular dari India dan Timur Tengah.

Film-film impor atau musical dari India hadir, mempengaruhi sinema di Malaysia yang juga hadir di Indonesia — dan menjadi luar biasa popular. Asal usul dangdut sendiri sebagai dialog global antar-budaya. Musik popular India dan Timur Tengah masuk dan di apropriasi, diterjemahkan, ditransformasi dan diaduk dengan adanya rasa lokal Indonesia, ini terjadi tahun 1950-1960an di Jakarta dan Surabaya. Para bintang dangdut generasi pertama, speerti Ellya Khadam dan Munif Bahasuan hadir membawakan orkes Melayu kepada industri musik tanah air. 

Apa yang saya lihat menarik adalah, dangdut berubah mengikuti era. Dan mengikuti trend yang sedang ada, setelah alunan klasik melayu dalam era-era awal dangdut — dilanjutkan oleh akulturasi terhadap dunia musik global. 

Rhoma Irama, merupakan salah satu fans terberat Van Halen — dari situlah, sang Raja Dangdut mencetuskan dangdut aliran baru: dangdut bernuansa rock ‘n roll. Dengan masuknya gitar elektrik dan organ dalam budaya Indonesia — Rhoma Irama berhasil menggabungkan khasnya musik melayu Indonesia dengan crazy guitar riffs yang berhasil membuat perspektif baru terhadap musik dangdut di Indonesia. Dangdut yang dibawa benar-benar menarik orang-orang untuk berdiri dan menggoyangkan pinggul. 

Contohnya seperti Joget (Rhoma Irama & Rita Sugiarto), alunan klasik dangdut dari tahun 1976 dengan khas bunyi dang dan dut yang didapatkan di drum and bass terdengar dari awal lagu, namun dilanjutkan dengan gitar elektrik yang masuk and don’t forget the amazing electric keyboard solo! Namun, kesan tradisional musik melayu masih masuk dengan suling yang dimainkan sela setiap syair. Disini merupakan track klasik dari Rhoma Irama yang bisa dinikmati sampai saat ini juga. Try it yourself!


 Rhoma Irama - Joget                 

                  ezgif_1877185164.gif             
 

Yang menarik lagi, adalah akulturasi benar-benar pemain utama dalam kesuksesan dangdut. Seiring waktu berjalan, dan hippie/Deep Purple/Van Halen tren telah pudar, dan tentunya dangdut ikut bertransisi dengannya. Dangdut Koplo, adalah dangdut uptempo yang berkembang di jalur-jalur perlintasan truk-truk pendukung industri dan infrastruktur ekonomi di Indonesia, khususnya pulau Jawa. Ini hadir di awal 90-an sejak house music berkembang di Indonesia. Saat itu, selain banyak me-remix lagu-lagu pop Indonesia di masanya, DJ-DJ Jl. Gajahmada dan Kota, Jakarta banyak memasukkan unsur dangdut yang intens di set mereka. Akhirnya musik tersebut berkembang dalam bentuk house musik ala Indonesia yang ngebut.  Apa yang khas adalah kecepatnya: bisa sampai 150 sampai 170 bpm, kecepatan yang kini bisa Anda dengar di musik drum and bass.

Apa yang unik dari Dangdut Koplo, bisa dilakukan oleh siapapun. Contohnya, TerbujurKaku suatu kumpulan kompilasi musik dangdut yang telah di Koplo (remix) hanya dengan bekal laptop dan stick playstation. Koplo-pun subgenre dangdut yang paling umum dan paling sering kita jumpai — seringkali ketika sedang makan di pinggir jalan kota dan mendengar lagu favorit pop dari musisi internasional kita diunyel dengan khasnya dang dan dut-nya dangdut. Dan seringkali tercetus komentar seperti “Lah, ini lagu Justin Bieber jadi cepat begini!”

TerbujurKaku namun lebih mengarah ke dangdut modern, menggabungkan elemen-elemen baru di musik seperti dubstep, future garage dan future dub. Kompilasi yang berjudul Koplo Goes to Breakcore, mixtape menonjolkan akulturasi yang kreatif, beda dan budaya Indonesia banget! 


Bagi yang tertarik bisa stream di soundcloud.  


Yang terakhir yang menurut saya menarik dari akulturasi musik modern pop terhadap the dangdut scene. Tokoh ikonik dalam dangdut seperti Inul Daratista memiliki khas sendiri yang memang hanya bisa di hasilkan oleh pencetus Goyang Inul sendiri. Itulah yang membuat dangdut begitu spesial, setiap musisi menghasilkan karya yang berbeda — menunjukan talenta dan inspirasi masing-masing lewat lagu yang di syairkan.

Seperti juga yang lebih modern, seperti Ayu Ting-Ting dimana tidak hanya dari alunan musiknya namun juga videoclipnya yang menunjukan unsur pop dan influens dari Barat, seperti videoclip Sik-Asik yang kostum Ayu terinspirasi dari Queen of Pop: Lady Gaga dengan sekuin yang terang dan ada a modern touch terhadap visualisasinya. Disini, Ayu benar-benar meninggalkan tipikal stereotype video dangdut yang berada di hutan dengan gaun panjang dan sosok lelaki yang telah menyakiti hatinya. Atau greenscreen video clip yang berisi background daun berguguran. 


Ayu Ting Ting - Sik Asik

ezgif_1165704127.gif


Dangdut yang dicantumkan sebagai musik Indonesia, saat sekarang sedang berkembang pesat dengan adanya kompetisi nasional mengenai penanyi dangdut — D’Academy di Indosiar sudah memasuki tahap Asia dimana panggung dishare dengan penanyi dari Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei. Jadi dangdut benar-benar terekspos secara global sekarang, fanbase dangdut-pun bertambah, meluas — jadi para penggemar setia masih ada, namun pendatang baru berada dalam the list.

Dangdut merupakan hasil akulturasi yang paling jelas terlihat dalam pop culture Indonesia. Sebelum mungkin orang-orang mengecap kampung kepada musik Indonesia ini mungkin harus berpikir sekali lagi — dangdut hasil akulturasi yang didapatkan dari tren-tren yang worldwide. Membuat dangdut menjadi musik yang varian dalam genre-genre musik yang ada, dan tak bisa dipungkiri fan base dangdut di Indonesia memiliki jumlah yang besar. Dangdut memiliki special power tersendiri dengan beat dari drum and bass yang menghasilkan bunyi khas dang dan dut untuk mempersatukan orang-orang untuk bergoyang bersama.

Dangdut is really the drum and bass of Indonesia.

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos