Sang saka getih-getah atau sang saka gula kelapa dikibarkan sebagai panji kemenangan pasukan Raden Wijaya dalam pertempuran pertama melawan pasukan Kerajaan Yuan dari Cina.
Bendera Sang Saka Getih-Getah atau Sang Saka Gula Kelapa pertama kali berkibar, tercatat dalam prasasti Butak dengan angka tahun 1292M. Piagam Merah Putih adalah sebutan nama lain dari prasasti Butak.
Pada pertempuran pertama, pasukan Raden Wijaya berhasil mengalahkan dan memukul mundur 3000 pasukan Kerajaan Yuan. Ike Mese pimpinan pasukan Mongol (Tartar) tewas di tangan Raden Wijaya dalam pertempuran ini.
Dalam perang kedua 1293 M, pasukan Raden Wijaya berhasil mengusir pergi pasukan Mongol (tartar) keluar dari pulau jawa. Kekalahan pasukan Mongol (Tartar) oleh pasukan Jawa tercatat dan terus dikenang dalam sejarah Cina.
"Sura Ing Bhaya" yang berarti "keberanian menghadapi bahaya," adalah "sesanti" (doa) yang menandai kemenangan pasukan Raden Wijaya mengalahkan pasukan Mongol (Tartar) dalam pertempuran kedua.
Majapahit kerajaan besar Nusantara didirikan tahun 1293 M. Penyatuan wilayah Nusantara sampai sebagian Asia di bawah panji "Surya Majapahit, " sudah dimulai dari awal berdirinya kerajaan Majapahit. Mulai dari masa Gayatri - Raden Wijaya, Jayanegara (Kalagemet), Tribuanawijaya Tungga Dewi, sampai Hayam Wuruk, wilayah Nusantara dibawah panji Majapahit bisa terwujud.
Sumpah Hamukti Palapa yang diucapkan Gajah Mada adalah salah satu bukti peristiwa sejarah Majapahit dalam menyatukan Nusantara. Kerajaan Majapahit adalah penyatu wilayah Nusantara jauh sebelum Indonesia ada.
Dalam koreografi Kediri Bertutur V, "Matahari Majapahit," kebesaran sejarah Majapahit sebagai penyatu Nusantara diwujudkan dalam Pataka Sang Hyang Baruna, panji warna merah putih, Gajah Mada sampai peradaban maritim Majapahit.