Matah Ati

Mayzsa Bianda
Artikel oleh : Mayzsa Bianda
Foto oleh : demotix.com
Pin It

Sebuah kegiatan yang berdasarkan suatu kebudayaan biasa berbau kental dengat adat traditional. Berbeda dengan yang lain, pertunjukan Matah Ati menampilkan sesuatu yang tidak biasa dengan menampilkan pertunjukan Jawa secara semi kontemporer. Tapi pertunjukan ini tetap menjujung adat kebudayaan dan tidak meninggalkan akar dari apa yang mereka buat.

Matah ati adalah sebuah pertunjukan tarian jawa yang diangkat ceritanya dari abad ke-18. Pertunjukan ini mempersembahkan pertunjukan yang berangkat dari konsep “Legendriyan” yang lahir dari istana Mankunegaran  pada masa Mankunegoro ke IV, oleh raja Mankunegoro IV. Nama Matah ati sendiri didasari oleh seorang gadis bernama Rubiyah yang lahir di desa Matah.   

Rubiyah adalah gadis jawa yang berjuang melawan VOC di jaman penjajahan belanda. Gadis yang lahir di desa Matah ini akhirnya menikah dengan ksatria dari Surakarta yang sangat terkenal keberaniannya melawan belanda. Alus dan apik nya seorang Rubiyah sebagai seorang istri, disertai rasa keberaniannya untuk memberontak menjadi suatu inspirasi dalam cerita Matah Ati. Matah Ati sendiri diambil dari nama Rubiyah setelah menjadi ratu saat perjanjian bersama Belanda karena pihak belanda sudah capek dengan pemberontakan Rubiyan dan suaminya, yang akhirnya diangkat menjadi raja yang mempimpin kerajaan Mankunegara.

Matah ati adalah pertunjukan koreograger dan tarian jawa yang dibungkus dengan sentuhan modern dan tekhnologi yang menjadikan pertunjukan ini lebih berkesan dari yang lainnya. Pertunjukan ini berdurasi 1 jam 30 menit yang ditulis oleh Atilah Soeryadjaya. Kedekatannya dengan adat jawa sedari kecil membuat rasa kecintaan pada adat Jawa sangat besar dan secara nyata ingin melestarikannya. Deretan pemain professional juga menjadi suatu keunggulan yang membuat Matah Ati menjadi pertunjukan berkualitas. Ya tidak kalah lah pertunjukan jawa ini dengan pertunjukan internasional. Walaupun tidak semua bisa menjadi Atilah Soeryadjaya yang bisa menciptakan pertunjukan seperti ini, mulailah mengapresiasi karya dalam negri dalam bentuk apapun. Gamau kan kebudayaan kita diambil lagi?

 

 

References :

http://matah-ati.com/id/about/the-play/

http://travel.detik.com/read/2012/09/13/180000/2016705/1025/2/matah-ati-semangat-cinta-dan-perjuangan#menu_stop

 

http://tentangsolo.web.id/matah-ati-dipentaskan-di-solo.html

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos