Novel dan Film 'Ca Bau Kan'

Elizabeth Putri Narwastu
Artikel oleh : Elizabeth Putri Narwastu
Foto oleh : torrentbuttler.eu
Pin It

Novel dan Film Ca Bau Kan Novel yang ditulis oleh Remy Sylado ini menceritakan tentang perjuangan hidup dan kisah cinta seorang wanita penghibur di jaman kolonial. Novel ini diceritakan dari sudut pandang Nyonya Dijkhoff. Dulunya ia diadopsi dan tinggal di Belanda. Ia kembali ke Indonesia untuk mengetahui asal usulnya, siapa kedua orang tuanya serta keluarga kandungnya. Nyonya Dijkhoff akhirnya mengetahui bahwa ibu kandungnya merupakan seorang wanita Betawi yang berprofesi menjadi seorang ‘ca bau kan’ atau wanita penghibur bernama Siti Noerhaijati atau dikenal dengan nama ‘Tinung’ dan ayah kandungnya, Tan Peng Liang, yang merupakan seorang pengusaha keturunan Tionghoa dari Semarang.

Novel ini banyak menceritakan perjuangan cinta kedua orang tua Nyonya Dijkhoff yaitu Tinung dan Tan Peng Liang yang di kala itu disulitkan oleh berbagai macam rintangan seperti perbedaan status sosial dan ekonomi, perbedaan etnis, dan situasi perang. Apalagi ketika Tinung memutuskan untuk tinggal di rumah Tan Peng Liang dimana disitu ia mengalami banyak cobaan.

Novel ini juga telah diadaptasi menjadi sebuah film berjudul ‘Ca Bau Kan’ yang dirilis tahun 2002 . Film ini disutradarai serta diproduseri oleh Nia Dinata dan dibintangi oleh Niniek L. Karim, Ferry Salim, dan Lola Amaria .

Film berdurasi 120 menit ini memperoleh banyak penghargaan seperti penghargaan Penata Artistik Terbaik dan Best Promising New Director dari Asia Pacific Film Festival yang ke -47. Film ini juga masuk nominasi penghargaan Foreign Film di Academy Award pada tahun 2002, yang merupakan sebuh prestasi luar biasa bagi dunia perfilman Indonesia. Tidak heran mengapa film ini memperoleh banyak penghargaan dan nominasi. Selama menonton film ini saya benar-benar merasakan kerasnya hidup pada jaman kolonial dan merasa tersentuh akan perjuangan cinta Tinung dan Tan Peng Liang. Selain itu, ambience, tata artistik bahkan sampai dialek atau bahasa Betawi dan Hokkien-nya pun terasa sangat otentik.

Sangat recommended untuk dinikmati oleh penonton atau pembaca yang menyukai film-film dan novel-novel bergenre romantis . Selain romantis, novel dan film ini juga mengandung nilai-nilai historis dan juga membahas banyak budaya Cina Betawi.

source :

http://www.lovelytoday.com/entertainment/2011/12/20/6045/ca-bau-kan-kisah-perih-wanita-penghibur-di-jaman-kolonial 

https://www.youtube.com/watch?v=-IEPpwq0fpA 

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos