13 Maret 2010, pertamakalinya Museum Fatahilah di komplek kota tua itu diruntuhkan. Bukan secara fisik menjadi bobrok dan hancur tapi merupakan dari karya seni seorang pemuda yang membuat Video Mapping. Pertama kalinya ditunjukan di Indonesia , hasil karya Adi Panuntun ini sampai heboh di media social. Video mapping bias dibilang sebagai layar tancep jaman modern. Gedung sebagai layar untuk visualisasi gambar-gambar yang bergerak cepat dan di proyeksikan dengan proyektor beresolusi tinggi.
Ide yang muncul saat membuat tesis untuk menyelesaikan studi design manajemen di Northumbria University,Newcastle , Inggris membuatnya menjadi sensasi.Videomapping yang sudah terkenal di Amerika dan Eropa sejak tahun 2007, akhirnya dibawa Adi Panuntun ke Indonesia. Selain Fatahilah , Adi Panuntun terus berkarya dan memunculkan video mappingnya di berbagai yang berbeda seperti Gedung Sate di Bandung dan Museum Batik di Pekalongan.
http://www.jpnn.com/read/2014/11/03/267561/Muhammad-Adi-Panuntun,-Juara-Dunia-Video-Mapping-
http://www.laughonthefloor.com/topics/fiesta-fatahillah/
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/membawa-teknik-video-mapping-dikenal-di-indonesia