Kala Kembang Bertemu Kumbang

Foto oleh : Wd Asmara
Pin It

 Kumbang tertarik dengan sekar_1.jpg

Sekar - Ciptaan : Peni Candrarini

Ngambar, Gandhane arum Sekar

Mulato aku,

Memanismu hanyengsemake janggaku, kombang

Mbrengengeng arum angreridhu sekar

Sumilir silir maruta

Hangingsep sarining sariku.

 

Mbang mbang Kombang

Mbang mbang Kembang

Trate bang kumambang linulat dening kombang

Mbang mbang kombang

Mbang mbang kembang

 

Mlathi kinanthi, kanthil kuranthil  hangujiwati

Kombang mbang, kembang,

Kombang kembang wus nyawiji.

 

Angambar-ambar gondho wangi

Angreridhu ati, angambar ambar ambabar

Kumbang_dan_Kembang.jpg 

Sekar berasal dari bahasa Jawa yang berarti tembang, kembang atau bunga. Makanan lebah adalah sari bunga. Lebah dan bunga adalah sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Komposisi ini merupakan sebuah gambaran romantisme dalam proses take and give antara lebah dan bunga untuk menghasilkan madu. Terinspirasi dari romantisme lebah dan bunga inilah sehingga penyusun mengangkatnya kedalam sebuah  karya yang merupakan jalinan vokal dari berbagai campuran  laras dan tonika yang saling bersimbiosis mutualisme.

sekar_1.jpg   Peni Candrarini 

Makna tembang - Tentang cinta, manusia, dan manusia yang bercinta. Cinta bukanlah cinta sebelum cinta itu diberikan. Tengoklah lebah, asyik masuk dengan bebungaan. Uniknya lebah, ia tak akan hinggap pada bunga yang sudah terlebih dahulu dihinggapi oleh lebah lainnya. Keerotisan hubungan lebah dan bunga begitu sunyi, dan magis. Lebah membangun ikatan tak kasat mata dengan bunga pilihannya. Seolah terdengar sabda lirih “Aku milikmu” dan “begitupun aku” diantara notasi kosong nyanyian lebah dan bunga.  Lebah mengambil sarinya, dan bunga membiarkannya karena dengan demikian ia akan tetap mampu bersemi. Satu hal yang pasti: tidak ada yang terluka. Karena masing-masing tidak ingin melukai dan tidak menuntut lebih dari apa yang dimiliki baik sang lebah maupun sang bunga.

Manusia bertanya, ”Apa itu cinta?”. Kenyataan menjawab,”Aku tidak bisa menjelaskan apa itu cinta, namun aku tahu bagaimanakah cinta itu” Ia melanjutkan, “cinta akan membawa damai, jika terjadi kebencian; pengampunan, bila terjadi penghinaan; kerukunan, bila terjadi perselisihan; kebenaran, bila terjadi kesesatan; kepastian, jika terjadi kebimbangan; harapan, jika terjadi kecemasan; kebahagiaan, bila terjadi kesedihan; dan terang, jika terjebak kegelapan”.

Manusia kurang mengerti, lalu bertanya lagi,”Apa itu cinta?”. Kenyataan menjawab “Aku tidak mampu jelaskan apa itu cinta namun aku tahu apa yang bukan cinta”. Ia meneruskan sabdanya,”Cinta itu bukan pengkhianatan, cinta itu bukan kebohongan, cinta itu bukan kemunafikan, cinta itu tidak menyakiti, cinta itu tidak menghakimi, cinta itu tidak membenci, dan cinta itu tidak mengharap balas budi”.

Manusia menjadi bingung, kemudian bertanya untuk ketiga kalinya,”Apa itu cinta?” Kenyataan dengan sabar menjawab,”Cinta itu lebih ingin menghibur daripada dihibur, memahami daripada dipahami, memberi daripada menerima. Cinta itu lebih ingin mencintai daripada dicintai”. Sudah agak paham, manusia meminta kejelasan lagi,“Mengapa demikian?”. Kenyataan menjawab “Karena cinta itu pemberian; sehingga mencintai berarti memberi”. Demikian indahnya cinta tersulam diatas karya : Sekar. Hendaklah yang dicintai, mencintai.

sekar_6.jpg 

Sekar merupakan salah satu komposisi tembang kontemporer karya Peni yang akan dibawakan dalam acara Harare International Festival of The Art bersama Plenthe dan Faisal (personel wayang groove) di Zimbabwe Afrika pada tanggal 30 April hingga 1 Mei 2012 mendatang. Peni akan memainkan rebab dan gender serta nembang (menyanyi), sedangkan Plenthe akan memainkan perkusi serta Faisal bermain gitar.

Sebuah karya dan perjuangan dari Peni Candrarini yang lahir dari inspirasi atas semua kenangan romantisme masa kecil yang terekam dalam ingatan saat menemani sang bapak mencari ikan ke pantai. Berjalan kaki setiap hari diantara tetumbuhan ladang yang berbunga dan dikelilingi kumbang, membuat Peni kecil tumbuh dengan impian dan kenangan yang dibawa hingga dewasa. Kala kembang bertemu kumbang memberikan berjuta harapan bagi Peni Candrarini untuk memahami arti cinta. Termasuk kecintaan dengan tradisi yang diajarkan sang bapak hingga memberikan banyak energi untuk terus maju dan berkarya.

“Aku akan menjadi perempuan yang feminin saat aku nanti menjadi seorang istri, dan aku adalah perempuan yang maskulin disaat aku berkarya dan menjadi pemimpin” ungkap Peni tentang cara pandangnya sebagai perempuan Indonesia. Salam sukses untuk semua sahabat perempuan Indonesia dan selamat hari Kartini. Salam Kratonpedia.

sekar_7.jpg 

sekar_2.jpg 

sekar_5.jpg  

sekar_8.jpg   Peni Candrarini dalam album foto kebaya  

 (teks dan foto : Wd Asmara/Kratonpedia, video : Alam, sumber : Peni Candrarini)

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos