Gereja Tua Berdinding Batu Bata

Foto oleh : Aan Prihandaya
Pin It

01.jpg

Gereja yang satu ini merupakan monumen arsitektural yang berusia lebih dari satu abad. Berada di jalan Kepanjen, tidak  jauh dari kantor Pos Besar Surabaya. Bentuk bangunannya sangat menarik. Temboknya batu bata tanpa plester dengan menara kembar yang menjulang. Bagi yang menyukai arsitektur unik, rumah ibadah ini layak untuk dikunjungi.

Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria atau sering dikenal dengan nama gereja Kepanjen ini, bentuk bangunannya artistik dan bergaya gothik merupakan perpaduan arsitektur yang sangat menarik dan unik. Konon gedung bergaya Eropa ini dibangun pada tahun 1800an akhir, bila ditilik dari prasasti tahun yang tertera di pilar bangunan. Pondasinya terbuat dari 799 tiang kayu galam dari Kalimantan dengan kedalaman 15 meter. Bangunan luar gereja didominasi oleh tembok batu bata merah yang diimpor langsung dari Eropa. Di depan terdapat pintu utama yang diapit patung santo Petrus dan Paulus. Dua pintu lain terdapat di kanan-kirinya. Ditambah menara kembar yang menjulang setinggi 15 meter membuat gereja Kepanjen nampak gagah dan kokoh.

Interior di dalam bangunan tidak kalah menarik. Jendela-jendela besar memberikan keleluasaan masuknya sinar matahari menerangi ruangan. Kaca mozaik berwarna-warni yang menggambarkan perjalanan Kristus dan murid-muridNya ini memberikan kesan megah dan religius.

11.jpg  Kaca mozaik berwarna-warni yang menggambarkan perjalanan Kristus dan murid-muridNya

Berdasar keterangan dari staf paroki, kisah gereja ini berawal dari kedatangan pastor Hendrikus Waanders di Surabaya. Saat itu memang belum ada gereja. Kegiatan keagamaan dilakukan di rumah tinggal Waanders di Jl. Gatotan Surabaya. Romo Waanders baru mendirikan gedung gereja sekitar 1822. Gereja pertama tersebut dinamai gereja Maria Geboorte, terletak di tikungan Roomsche Kerkstraat dan Comedieplein, kalau sekarang lokasi tersebut berada di sekitar  jalan Merak dan Cendrawasih.

Pada tahun 1827 pastor Waanders meninggal. Bangunan gereja yang semakin termakan usia dan umat semakin bertambah banyak, membuat pengganti pastor Waanders, yaitu pastor CWJ Wenneker berinisiatif membuat gereja yang lebih besar. Maka beliau membeli sebidang tanah di Tempelstraat, lalu dibangun sebuah gereja yang sekarang menjadi Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 19 Agustus 1899 oleh pastor J. van Santen, SJ.

Konsep bangunan bergaya Neo Gothic dikerjakan oleh seorang arsitek dari Semarang bernama W. Westmaas. Ciri khas ruang membentuk busur, kolom dan kuda-kudanya menjadi satu. Atap-atapnya membentuk kubah disertai pilar-pilar tinggi. Batu bata yang menempel di tembok disusun tanpa dilapisi semen. Jika dilihat dari atas, bangunan tersebut berbentuk salib. Itulah gereja yang lokasinya sekarang berada di  Jl. Kepanjen 4-6, Krembangan, Surabaya.

Bulan November 1945 saat arek-arek Suroboyo berjuang mempertahankan kemerdekaan, gereja ini hancur terbakar dan mengalami kerusakan hebat. Baru pada tahun 1950 gereja ini direnovasi kembali tanpa merubah bentuk aslinya.

Pada tahun 1988 gereja Kelahiran Santa Perawan Maria ini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Bangunan ini juga pernah diajukan ke UNESCO Asia Pasific Heritage Awards for Cultural Heritage Conservation 2010 di Bangkok.

Gereja Kepanjen, dengan warna khas batu bata merah, merupakan bangunan yang unik dan menarik. Tak heran bila masuk gereja ini seketika suasananya berubah menjadi teramat teduh dan tenang, tidak terganggu suara bising kendaraan di depan gereja. Bangunan unik ini selalu menarik untuk diabadikan dalam  foto, dan di dalamnya banyak kisah yang bisa menjadi kenangan saat jalan-jalan ke kota Surabaya. Selamat berlibur dan berburu gambar-gambar indah dengan gaya yang berbeda. Salam Kratonpedia.

03.jpgBangunan didominasi warna merah bata dan putih.

04.jpg  Pintu utama dengan lukisan Santa Perawan Maria.

05.jpg   Pilar dari batu bata merah.

06.jpgPrasasti bertanda tahun dimulainya pembangunan gereja.

07.jpgPatung Santo Petrus di samping pintu utama. Di sisi satunya terdapat patung Santo Paulus.

08.jpgRuangan dalam gereja terlihat luas dan tinggi.

09.jpgLorong dari pintu utama menuju altar.

10.jpg  Gong di altar dibunyikan setiap Sakramen Ekaristi.

12.jpg  Kaca mozaik di atas pintu utama.

(teks dan foto: Aan Prihandaya/Kratonpedia)
 

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos