Perjalanan Kratonpedia kali ini sampai di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Lampung, yang terkenal dengan kain tapis dan sulam ususnya. Dan tidak lengkap rasanya kalau tidak meluangkan waktu untuk dapat melihat lebih dekat kain dan sulam khas Lampung ini. Perjalananpun semakin menyenangkan, perburuan cerita dibalik indahnya kain tapis dan sulam usus mendapat kesempatan untuk bertemu dengan tokoh fashion asli Lampung, Aan Ibrahim. Telah banyak prestasi dan karya Aan Ibrahim yang membawa kain tapis dan sulam usus mendunia.
Aan Ibrahim dengan pakaian adat Lampung. (dok-pribadi)
Sosok Aan Ibrahim yang ramah dan bersahaja ini adalah seorang desainer asli dari Lampung. Lahir pada 12 Juni 1955 dan telah berkarya secara profesional lebih dari 16 tahun menggeluti sulam usus dan kain tapis yang merupakan warisan budaya asli leluhurnya. Di temui digaleri miliknya yang terletak di jantung kota Bandar Lampung, Aan menuturkan bahwa latar belakang pendidikan formalnya dibidang medis tidak menyurutkan keinginannya untuk dapat berkreasi dengan profesi sekaligus hobinya itu. Walaupun pada awalnya banyak mendapat tentangan dari kedua orang tuanya karena desainer dinilai bukan profesi yang umum digeluti pria. Bahkan hambatan lainpun muncul dari ketua adat setempat yang menganggap kain tapis itu khusus dan hanya boleh digunakan untuk kalangan tertentu saja. Namun berkat kerja keras dan kecintaannya pada keunikan dari sulam usus dan kain tapis inilah yang membuat semangatnya membuahkan hasil.
Ketelitian detail pada motif
Desainer yang pernah menjadi pegawai negeri sipil di sebuah rumah sakit umum ini bercerita bahwa kesuksesannya ini tidak diperoleh dengan mudah, dan harus melewati proses yang panjang, salah satunya adalah melalui ajang pameran dan fashion show. Telah banyak karya spektakuler yang dihasilkan hingga membawanya terbang ke mancanegara, mulai dari Abu Dhabi dan negara-negara di Asia, seperti : Malaysia, Singapura, Hongkong dan Tokyo. Serta telah banyak menorehkan penghargaan dari dalam maupun luar negeri. Suatu kebanggaan bagi Aan Ibrahim ketika gaun sulam usus hasil rancangannya dikenakan oleh Miss Universe, yang ternyata sangat mengagumi karyanya.
Sulam usus hasil kreasinya
Aan Ibrahim dan kain tapis hasil karyanya
Kunci eksistensinya terletak pada inovasi desain dan motif yang setiap bulannya selalu mengalami perkembangan. Proses pengerjaan sulam usus dan kain tapispun masih dikerjakan secara tradisional, hal itu dilakukan untuk menjaga keaslian dan mutu produk yang dihasilkan. Melalui usaha yang digelutinya ini, banyak menyerap tenaga kerja lokal serta dapat menumbuhkan perekonomian daerah. Karena keunikannya yang tidak dimiliki oleh provinsi atau negara lain, maka permintaan akan kain tapis dan sulam usus-pun semakin meningkat, baik dari dalam dan luar negeri. Memang sebuah berkah atas kerja kerasnya selama ini.
Bangga dengan keunikan warisan budaya leluhur
Aan Ibrahim masih selalu menyimpan semangat dan impian, “Saatnya kita berpaling ke budaya lokal yang memiliki kekayaan ragam dan keunikan “ ujarnya dengan bangga. Masih ada satu mimpi yang ada dibenaknya, yaitu bisa menembus panggung fashion dunia di kota Paris, Perancis. Semoga kebesaran cinta bisa mewujudkannya. Salam kratonpedia
Galeri Aan Ibrahim yang terletak di kota Bandar Lampung
Aan Ibrahim bersama hasil karyanya
Sulam usus karya Aan Ibrahim
Kain tapis karya Aan Ibrahim
Keanggunan sulam usus dan kain tapis khas Lampung (dok-pribadi)
( teks dan foto : Yudhi Sulistyo/Kratonpedia )