Jenang Legit Dari Kudus

Foto oleh : Aan Prihandaya
Pin It

17.jpg

Jenang Kudus, tentu saja berasal dari kota Kudus Jawa Tengah, dibuat dari adonan tepung beras, santan, dan gula jawa. Rasanya manis dan berbentuk kenyal tidak berbeda jauh dengan dodol dari Garut Jawa Barat. Namun yang membedakan dengan dodol Garut, jenang Kudus tetap mempertahankan keaslian warna coklat dari gula jawa, meskipun diberi aneka rasa.

Jenang Kudus bisa didapatkan di toko oleh-oleh di berbagai kota. Akan tetapi  rasanya tidak afdol bila berada di kota Kudus namun belum mampir ke pusat produksi jenang ini.

Tempatnya ada di desa Kaliputu, sekitar dua kilometer dari alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Konon, kampung ini menjadi cikal bakal produsen jenang kudus. Sampai sekarang masih banyak warga setempat yang berwirausaha di bidang ini. Di sepanjang jalan Sunan Muria atau jalan Sosrokartomo berderet toko-toko jenang, baik skala besar maupun kecil. Rata-rata di belakang toko, mereka mempunyai “dapur” untuk membuat jenang ini. Jenang merupakan ekonomi unggulan Desa Kaliputu sekaligus Kabupaten Kudus. Setiap industri jenang di desa tersebut menyerap 15 hingga 50 tenaga kerja. Setidaknya ada sekitar 960 warga yang bekerja di sektor industri jenang. Melalui industri jenang inilah setiap hari asap dapur warga selalu mengepul. Selain di Desa tersebut, industri jenang mulai dikembangkan di desa lainnya, seperti Desa Sunggingan, di kecamatan Kota dan Desa Temulus di kecamatan Mejobo.

Seperti telah disebutkan di atas, bahan dasar jenang kudus adalah tepung beras, santan dan gula jawa. Untuk mempertahankan keaslian rasa, mereka masih mempertahankan proses memasak menggunakan cara dan alat yang sama yang dipergunakan oleh leluhur mereka. Bahkan adonan jenang di masak di atas tungku dengan api dari kayu bakar, diaduk terus menerus menggunakan tenaga manusia selama empat jam.

Setelah masak, adonan jenang dituang ke dalam loyang, dibiarkan supaya dingin, kemudian dipotong-potong dan dibungkus sesuai kebutuhan. Ada yang dibungkus menggunakan plastik, sedangkan jenang rasa coklat dibungkus menggunakan alumunium foil. Ada pula yang dibungkus menggunakan klaras atau daun jagung.

Dengan meningkatnya kebutuhan konsumen, para pengusaha jenang ikut mengembangkan dan membuat inovasi baru dalam rasa. Jenang Kudus yang awalnya hanya memiliki rasa manis gula jawa kemudian berkembang dengan adanya rasa coklat, stroberi, kopi, durian dan sebagainya.

Nikmatnya rasa jenang Kudus sudah diakui masyarakat. Bahkan, branding Kudus kota jenang sudah mulai populer. Dalam rasa legit jenang yang digigit, di dalamnya terdapat semangat dan upaya untuk terus mempertahankan keberadaan jenang Kudus dari para pembuatnya, dari memarut kelapa, mengaduk hingga empat jam untuk memberikan rasa jenang terbaik bagi penikmatnya, dan rasa legitnya terus bisa memutar roda hidup para pengrajin jenang di kota Kudus. Salam Kratonpedia.

01.jpgmengupas puluhan butir kelapa pilihan

02.jpgkelapa yang telah dikupas kemudian diserut untuk diambil santannya

03.jpgwajan-wajan besar di atas tungku besar

04.jpg  kepulan asap muncul dari adonan jenang yang dimasak

05.jpg jenang dimasak dengan api berasal dari kayu bakar

06.jpg supaya tidak gosong, adonan diaduk selama 4 jam tanpa henti

07.jpg didinginkan di dalam loyang

08.jpg jenang diiris sesuai kebutuhan

Proses membungkus jenang mengunakan plastik dan klaras

10.jpg

11.jpg

09.jpg

12.jpg

13.jpg

14.jpg

15.jpg

16.jpg

(teks dan foto : Aan Prihandaya/Kratonpedia)

 

 


Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos