Mengenal Pembuatan Keris

Foto oleh : Aan Prihandaya
Pin It

01.jpg

Keris terbuat dari campuran logam pilihan yang menghasilkan kekuatan dan keindahan yang khas. Material dasar dari sebilah keris adalah 3 jenis logam, yaitu besi, baja, dan pamor. Pamor adalah logam yang terbuat dari nikel atau bahkan batu meteorit. Namun terlepas dari kualitas bahan, yang juga cukup mempengaruhi kualitas keris adalah proses pembuatan.

Pada dasarnya, tahapan pokok dalam pembuatan keris adalah pembakaran, penempaan dan pelipatan.  Proses pembuatan keris dilakukan oleh seorang ahli membuat keris yang disebut Empu. Seorang empu biasanya dibantu oleh dua orang pembantu yang disebut Panjak. Mereka bekerja memproduksi keris di tempat yang biasa disebut dengan nama Besalen.

Alat yang dibutuhkan antara lain Paron, yaitu alas menempa. Kemudian Supit, yaitu alat untuk menjepit dan memegangi besi saat dibakar maupun ditempa. Berikutnya adalah Palu besar yang dipegang oleh Panjak dan palu kecil yang dipakai oleh sang Empu dalam membentuk keris.
 
Prosesnya adalah material dasar berupa logam besi berujud balok setebal 2-3 cm sebanyak dua buah. Di antara kedua balok logam tersebut, diselipkan balok logam pamor berbahan nikel atau terkadang batu meteorit. Kemudian logam tersebut dibakar dalam panas yang suhunya mencapai 1000 derajat celcius lebih. Untuk membakar logam ini biasanya menggunakan arang kayu jati karena panasnya lebih stabil.

02.jpg materi dasar berupa dua balok besi disisipi besi pamor

Berikutnya adalah penempaan yang berfungsi untuk untuk menyatukan ketiga balok logam tersebut. Logam ditempa hingga menyatu, berbentuk pipih dan datar. Lalu bahan tersebut dilipat dan dipotong menjadi dua bagian kemudian dibakar lagi. Proses ini dilakukan berulang-ulang sebanyak mungkin tergantung dari kualitas keris yang ingin diciptakan. Semakin banyak jumlah lipatan akan semakin lembut pamor yang dihasilkan. Pola menghitung lapisannya menggunakan deret ukur. 1, 2, 4, 8, 16, 32, 62 dan seterusnya.

Bila dianggap sudah cukup, lempengan logam tersebut kemudian dibagi dua. Satu ujung dibuat kecil untuk dijadikan sebagai ujung keris, sedangkan ujung satunya dibuat lebih lebar yang akan bagian pangkal keris.

Keris mentah yang disebut Kedokan kemudian dikikir hingga halus dan diberi warangan (arsenik) yang fungsinya untuk memunculkan pamor atau ornamen hasil lapisan besi dalam tubuh keris. Pamor keris merupakan daya tarik tersendiri. Ada berbagai macam motif pamor yang diciptakan berdasarkan pakem atau pola tradisional hingga kontemporer.

Setelah diberi gagang dan warangka, sarung serta hiasan sesuai selera pembuat (atau pemesan) jadilah keris yang indah dan gagah, juga disertai doa atau harapan sang empu  dalam setiap membuatnya. Dalam setiap karya selalu ada makna dan harapan, harapan untuk tetap bertahan dan makna yang tak akan hilang ditelan jaman. Salam Kratonpedia.

03.jpg pembakaran mencapai suhu panas 1000derajat celsius

05.jpgpenempaan dilakukan terus menerus secara bergantian

06__2_.jpghingga logam menyatu berbentuk pipih dan datar

06.jpgmengukur garis tengah

07.jpgditempa berulang kali hingga membentuk garis

08.jpgpemanasan yang tinggi membuat logam mudah dilipat

09.jpg lipatan logam besi berpamor disisipi dengan baja

12.jpginilah keris mentah yang disebut Kedokan

13.jpgperalatan dasar yaitu Paron, Palu dan Supit

14.jpgmelepas lelah

(teks dan foto: Aan Prihandaya/Kratonpedia)

 



Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos