Mengenal Tradisi Bancaan

Foto oleh : Stefanus Ajie
Pin It

 2_1.jpg

Anak-anak kecil mulai berdatangan mengerumuni sebuah tumpeng yang terdiri dari gunungan  nasi dan ‘gudangan’. Gudangan atau ada juga yang menyebutnya urap , adalah sayuran yang menyerupai pecel, yang terdiri dari rebusan daun bayam, tauge atau kecambah kacang hijau, irisan ketimun, wortel yang dipotong halus dan terkadang ditambahkan kacang panjang yang sudah direbus. Yang membedakan gudangan dengan pecel adalah bumbu campurannya, kalau pecel menggunakan sambal kacang, sementara gudangan menggunakan bumbu sambal dari kelapa parut yang sudah dikukus sebelumnya. Dan pada tradisi Jawa, biasanya gudangan yang lengkap itu juga disajikan dengan potongan telur rebus serta cabuk (makanan khas Solo yang terbuat dari wijen yang ditumbuk dengan bumbu pedas dan berwarna hitam, memasaknya dengan dikukus dalam bungkusan daun pisang dan dipanggang)

Ritual yang disertai dengan penyajian tumpeng dan gudangan tersebut dinamakan bancaan. Bancaan adalah sebuah upacara sederhana tradisi adat masyarakat Jawa yang menyertai sebuah tahapan perkembangan seorang anak. Bancaan biasa dilakukan untuk memperingati hari lahir berdasarkan pada hari pasaran penanggalan Jawa atau wetonan, kemudian ketika anak baru mulai berhenti menyusu pada ibunya atau masa disapih, dan saat-saat khusus seperti ketika seorang anak sering jatuh sakit serta bila seorang anak harus berganti nama. Jadi tradisi bancaan adalah merupakan bentuk simbolisasi rasa syukur dan doa kepada Tuhan yang biasa dilakukan oleh masyarakat tradisional Jawa. Dan sayangnya tradisi bancaan ini sudah mulai kurang di kenal atau dilakukan oleh kalangan  masyarakat Jawa sekarang ini, khususnya di kalangan keluarga muda.

Anak-anak kecil masih berkerumun di sekitar tumpeng yang tampak lezat tersebut, dan berharap upacara segera dimulai. Kemudian seorang ibu yang akrab dipanggil bu Iin mulai memimpin jalannya upacara bancaan tersebut.  Tiba-tiba suara bu Iin memecah keriuhan kerumunan anak-anak yang sudah tidak sabar untuk menyerbu tumpeng bancaan, “ Ayo do kumpul rene, (ayo pada kumpul kesini)”, yang langsung disambut heboh oleh anak-anak. Acara bancaan ini dilakukan untuk mendoakan kesehatan dan keselamatan seorang anak bernama Mora (putri ibu Iin) yang genap berumur satu tahun dari kampung Sewu daerah bagian selatan kota Solo. Anak-anak yang berdatangan dari lingkungan kampung tempat tinggal Mora ini diminta supaya menjadi teman Mora untuk bermain dan menjaganya, begitulah makna dari permohonan dalam bancaan tersebut. Kemudian semua anak serentak menjawab Yaaaaa......”, maka acara yang ditungu-tunggupun dimulai,  nasi tumpeng kemudian dibagikan dalam wadah yang terbuat dari daun pisang yang dikerucutkan dengan tusuk lidi yang biasa disebut pincuk, dan saat ini sering digantikan dengan pincuk dari kertas .

Sungguh kemeriahan dan kebahagiaan yang sederhana dari sebuah tradisi yang masih tersisa di tanah Jawa, dan dalam tradisi bancaan tersebut termuat makna gotong royong yang terlihat pada proses persiapannya, mulai dari ketika para ibu-ibu secara bersama-sama menyiapkan pembuatan tumpeng, membagikannya dan memakannya bersama-sama. Bancaan merupakan cara tradisional untuk mengenalkan kehidupan bermasyarakat kepada seorang anak terhadap lingkungan bermainnya.

Bancaan merupakan tatanan serta tuntunan tentang kebersamaan, kerukunan dan kesederhanaan melalui sebuah simbol nasi tumpeng yang dinikmati bersama dan ada doa yang menyertainya. Tradisi adat Jawa bancaan ini dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat Jawa dimaksudkan sebagai bentuk pelestarian budaya, yang mereka harapkan dari bancaan ini lebih kepada pengenalan untuk anak-anak supaya tidak lupa akan asal usul dan akar budaya mereka.

Semoga apapun yang dipahami oleh generasi muda akan makna sebuah bancaan, bisa membuat kelestariannya bisa terjaga, meski itu dikemas sebagai bentuk pesta ala anak muda sekalipun. Salam kratonpedia.

1_1.jpg

5_1.jpg

3_1.jpg

6_1.jpg

7_1.jpg

8_1.jpg 

(teks : Wd Asmara – Stefanus Ajie/kratonpedia, foto : Stefanus Ajie)

 

 


Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos