Plesiran Ke Bumi Reyog

Foto oleh : Wd Asmara
Pin It

1.jpg

Kabupaten Ponorogo atau yang sering disebut juga sebagai bumi reyog, terletak di daerah ketinggian 92 meter hingga 2.500 meter diatas permukaan laut. Kota Ponorogo juga mempunyai jarak yang cukup jauh dari Jakarta yaitu sekitar 800 Km dan dari kota Surabaya sekitar 200 Km.

Secara geografis letak Kabupaten Ponorogo ini lebih dekat dengan Propinsi Jawa Tengah, yaitu berbatasan wilayah dengan Kabupaten Wonogiri. Dan kalau ditempuh dengan jalan darat dari kota Solo melewati kota Wonogiri, dibutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 jam perjalanan dengan jarak sekitar 150 Km. Karena mulai dari rute di wilayah kecamatan Sidoharjo Kabupaten Wonogiri, sekitar 80 Km menuju kota Ponorogo perjalanan mulai menantang dengan medan yang berkelok dan terdiri dari turunan serta tanjakan yang cukup terjal. Tapi karena kualitas jalan yang bagus, membuat perjalanan jadi sangat menyenangkan.

Perjalanan menuju bumi reyog Ponorogo ternyata memberikan banyak sekali kekaguman akan keindahan dan kekayaan alam, meskipun masih di pulau Jawa yang sudah padat populasinya. Dan sekedar menebak-nebak, kondisi geografis inikah yang membentuk karakter masyarakat Ponorogo yang keras tapi juga mempunyai sisi kehidupan berkesenian yang tinggi. Pesona kesenian reyog Ponorogo sudah mendunia, dan dari sinilah konon semua itu bermula.

Pada kisah perjalanan kali ini memang bukan membahas soal kesenian reyog tersebut, tapi mencoba memberikan sedikit inspirasi sebuah perjalanan untuk kalangan muda yang mempunyai hobi plesiran dengan medan yang menantang dan sekaligus mengenal kekayaan budaya yang mengundang kekaguman negeri-negeri seberang.

Plesiran kali ini sebagai pembuka untuk kisah-kisah menarik berikutnya tentang pesona budaya bumi reyog Ponorogo dan kehidupan masyarakatnya. Karena terkadang apa yang sangat dekat dengan pandangan kita, sering tidak terlihat atau malah terlupakan, semoga perjalanan kali ini menjadi inspirasi khususnya bagi kaum muda untuk menjelajah bumi reyog dengan keragaman daya tariknya. Salam kratonpedia.

3.jpg

Selain banyak tanjakan dan turunan tajam, jalan yang berbukit-bukit  menjadi santapan wajib. 

4.jpg

Banyak medan jalan yang berkelok-kelok, dan dibutuhkan kehati-hatian yang ekstra.

5.jpg

Harus hati-hati, karena jalur menuju Ponorogo terdapat peternakan sapi yang cukup besar. 

26.jpg

Jalanan cukup lengang di siang hari, dan bila malam harus ekstra waspada. 

28.jpg

Hiburan sepanjang jalan yang menyegarkan. 

6.jpg 

Jalur yang menantang dan sekaligus menyenangkan. 

27.jpg

Hamparan sawah nan subur dan daerah pebukitan yang indah menemani perjalanan. 

24.jpg

Selain bertani dan beternak, ladang jagung juga banyak ditemui di sepanjang perjalanan. 

7.jpg

Istirahat sejenak untuk sekedar minum teh panas di perbatasan. 

8.jpg

Tak lupa mencicipi pecel pincuk iwak kali untuk menemani waktu rehat. 

9.jpg

Jalur rawan alas Kucur atau Mbadegan yang sepi membentang sepanjang 4 Km. 

11.jpg

Hari mulai senja di ladang jagung memasuki wilayah Kabupaten Ponorogo. 

14.jpg

Sampailah di alun-alun kota Ponorogo yang tidak pernah sepi. 

29_1.jpg

Menu nasi pindang daging yang hitam tapi nikmat bisa menjadi pilihan makan malam. 

17.jpg

Atau sate ayam Ponorogo yang khas salah satu alternatifnya.  

18.jpg

Selamat mencicipi perkenalan dengan pesona bumi reyog yang menantang. 

(teks dan foto : Wd Asmara/kratonpedia) 

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos