Alun-Alun Malang: Kantong Rekreasi Warga Kota

Foto oleh : Aan Prihandaya
Pin It

1.jpg

Alun-alun merupakan lapangan yang luas dikelilingi oleh jalan dan dapat digunakan kegiatan masyarakat yang beragam. Pada dasarnya alun-alun itu merupakan halaman depan rumah, namun dalam ukuran yang besar. Hampir setiap kota memiliki alun-alun yang keberadaannya berdekatan dengan pusat pemerintahan.

 

Pada perkembangannya, alun-alun tersebut memiliki karakteristik tersendiri, sesuai dengan ke-khas-an dan kebutuhan masing-masing kota. Alun-alun menjadi cerminan identitas suatu kota, Sehingga tidak jarang pemerintah daerah menjadikan alun-alun sebagai ikon kota yang patut dibanggakan. Alun-alun di Yogyakarta tentu saja berbeda dengan lapangan Gasibu di Bandung, alun-alun di kota Kudus atau di kota-kota lain, termasuk Malang.

 

Di kota Malang, air mancur menjadi bagian utama yang tidak bisa dihilangkan dari bagian alun-alun. Pada dua alun-alun utama, yaitu alun-alun bunder di depan balaikota dan alun-alun di jalan Merdeka terdapat air mancur di tengahnya. Alun-alun depan balaikota cenderung berfungsi  sebagai taman, di mana kolam air mancur mengelilingi monumen Tugu sebagai ikon kota Malang.  Sedangkan di alun-alun jalan Merdeka, air mancur menjadi pusat dari tempat ini.

 

Alun-alun di jalan Merdeka menjadi lebih ramah karena warga memang diberi akses penuh untuk beraktifitas di sana.  Sejak pagi hingga malam hari, tempat ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Pohon-pohon yang rimbun membuat warga menjadi nyaman di sana. Burung dara yang sengaja dibiarkan bebas menjadi hiburan bagi anak-anak.

 

Dibatasi jalan Merdeka, alun-alun ini dikelilingi perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, masjid agung Jami, gereja Kristen, dan agak ke utara terdapat gereja Katolik dan restoran yang cukup legendaris yaitu rumah makan Oen.

 

Sudah menjadi hal yang jamak, bahwa di mana ada keramaian, di situ akan muncul pedagang. Begitu pula di alun-alun kota Malang ini. Berbagai jenis dagangan, dari makanan hingga mainan digelar di sana. Bahkan pada malam hari, tempat ini menjadi semacam pasar malam.  Semakin banyak pedagang dan warga yang berkumpul di sini. Ditambah atraksi topeng monyet di beberapa sudut membuat suasana menjadi lebih hidup.

 

Mengikuti lajunya perkembangan teknologi, di beberapa titik di alun-alun dilengkapi dengan area hotspot, yang memungkinkan warga mengakses informasi setiap saat. 

 

Alun-alun di kota Malang tidak lagi identik dengan tempat lapang yang luas, namun justru tempat yang hijau dan rindang. Yang membuat sama dengan kota lain adalah, alun-alun menjadi tempat beraktifiktas, berinteraksi  dan rekreasi bagi seluruh warga. Salam Kratonpedia.

3.jpg

 6.jpg

7.jpg 

4.jpg 

11.jpg

12.jpg 

(teks dan foto : Aan Prihandaya/Kratonpedia)

 

 

 

Pin It
Maps
Photos
Recent Articles
Videos